Menjelang kenaikan harga BBM, demo merajalela, mulai dari masyarakat biasa, buruh dan tentunya mahasiswa. Tidak jarang tindakan anarkis menghiasi demo mereka, menyandra mobil pengangkut BBM, menutup jalan, menghancurkan mobil dinas pemerintahan, bakar ban, lempar batu dengan aparat keamanan, dan masih banyak lagi tindakan anarkis yang seharusnya tidak dilakukan, terutama oleh mahasiswa.

Setiap hari, setiap berita, selalu ada saja berita tentang demo. Terutama mahasisa Makasar, sering berbuat anarkis. Buruh demo = Anarkis. Mahasiswa demo= Anarkis.

Jika buruh yang berdemo dan berbuat anarkis, bisa dimaklumkan, karena mereka buruh, walupun tindakan anarkis tetap saja tidak pantas dilakukan. Nah, bagaimana jika mahasiswa yang berdemo anarkis?. Sungguh hal yang sangat memalukan, mengingat mahasiswa adalah generasi yang terdidik, mahanya para siswa. Bisa dikatakan, mahasiswa yang berdemo anarkis adalah mahasiswa yang bermental buruh.

Teringat saat OSPEK, ada peraturan lucu, yaitu:

1. Senior Pembimbing selalu benar

2. Jika Senior Pembimbing salah, baca peraturan nomor 1.

Mungkin karena peraturan tersebut yang telah diwariskan turun-temurun ke setiap generasi mahasiswa, sehingga mahasiswa selalu merasa semua tindakan mereka dapat dibenarkan, termasuk perbuatan anarkis. Mungkin juga karena mahasiswa merasa dia adalah Maha dari segala siswa, sehingga tindakan anarkis dapat leluasa mereka lakukan.

Apapun alasanya, demi tujuan apapun, sebaiknya tindakan demo anarkis sebaiknya tidak dilakukan, oleh buruh, rakyat biasa, oleh siapapun terutama oleh mahasiswa. Jika masih tetap dilakukan, maka pantas jika disebut mahasiswa bermental buruh.

Semoga nantinya Mahasiswa dapat menjadi contoh yang baik untuk masyarakat Indonesia, mengingat mahasiswa adalah sosok orang-orang yang terdidik. Menunjukkan prestasi yang membanggakan, mengharumkan nama Indonesia dan memajukan bangsa Indonesia.